Rabu, 27 Maret 2019

Model Belajar dan Mengajar

A. Pengertian Belajar
            Menurut Oemar Hamalik, “Belajar adalah modifikasi atau memperteguh kelakuan melalui pengalaman (Learning is defined as the modification or strengthening of behaviour through experiencing). Pengertian disini berarti belajar bukan hanya hasil, melainkan proses untuk merubahbperlaku seseorang kearah yang lebih baik.

B. Pengertian Mengajar
            Menurut Paul Suparno, Mengajar berarti partisipasi dengan pelajar dalam membentuk pengetahuan, membuat makna, mencari kejelasan, bersikap kritis, dan mengadakan justifikasi. Jadi, mengajar adalah suatu bentuk belajar sendiri. Jadi, mengajar bisa diartikan sebagai kegiatan penyampaian pengetahuan dari guru kepada peserta didk.

C. Model Pembelajaran
            Model pembelajaran merupakan kerangka konsep untuk melakukan sebuah pembelajaran.
            Sugiyanto (2007) mengemukakan bahwa ada banyak model pembelajaran yang dikembangkan oleh para ahli dalam usaha mengoptimalkan hasil belajar siswa. Model pembelajaran tersebut antara lain terdiri dari:

1. Model Pembelajaran Kontekstual
Model pembelajaran kontekstual merupakan konsep belajar yang mendorong guru untuk menghubungkan antara materi yang diajarkan dengan situasi dunia nyata siswa. Pembelajaran ini juga mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dan penerapannya dalam kehidupan mereka sehari-hari. Pengetahuan dan keterampilan siswa diperoleh dari usaha siswa mengkonstruksi sendiri pengetahuan dan keterampilan baru ketika siswa belajar.

2.    Model Pembelajaran Kooperatif
Model pembelajaran kooperatif merupakan pendekatan pembelajaran yang berfokus pada penggunaan kelompok kecil siswa untuk bekerja sama dalam memaksimalkan kondisi belajar untuk mencapai tujuan belajar.

3. Model Pembelajaran Kuantum
Model pembelajaran kuantum merupakan  rakitan dari berbagai teori atau pandangan psikologi kognitif dan pemrograman neurologi yang jauh sebelumnya sudah ada.

4. Model Pembelajaran Terpadu
Model pembelajaran terpadu merupakan pembelajaran yang memungkinkan siswa baik secara individual maupun kelompok aktif mencari, menggali, dan menemukan konsep serta prinsip secara holistik. Pembelajaran ini merupakan model yang mencoba memadukan beberapa pokok bahasan.

5. Model Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning – PBL)
Model pembelajaran berbasis masalah (Problem Based Learning – PBL) merupakan pembelajaran yang mengambil psikologi kognitif sebagai dukungan teoritisnya. Fokusnya tidak banyak pada apa yang sedang dikerjakan siswa tetapi pada apa yang siswa pikirkan selama mereka mengerjakannya. Guru memfungsikan diri sebagai pembimbing dan fasilitator sehingga siswa dapat belajar untuk berfikir dan menyelesaikan masalahnya sendiri.



DAFTAR RUJUKAN

Hamalik, Oemar. 2003. Proses Belajar Mengajar. Jakarta : Bumi Aksara.

Paul Suparno. 1997. Filsafat Kontruktisme dalam Pendidikan. Yogyakarta : Kanisius

Sugiyanto. 2007. Modul Pendidikan dan Latihan Profesi Guru (PLPG) : Model-Model Pembelajaran Inovatif. Surakarta : Panitia Sertifikasi Guru Rayon 13 Surakarta.

Pembelajaran Di Sekolah Dasar

A. Pengertan Pembelajaran
            Dimyati dan Mudjiono (2009, hlm. 7) mengemukakan bahwa “pembelajaran adalah suatu persiapan yang dipersiapkan oleh guru guna menarik dan memberi informasi kepada siswa, sehingga dengan persiapan yang dirancang oleh guru dapat membantu siswa dalam menghadapi tujuan”. Definisi pembelajaran Oemar Hamalik (2005, hlm. 57) adalah “suatu kombinasi yang tersusun meliputi unsur-unsur manusiawi, material, fasilitas, perlengkapan, dan prosedur yang saling mempengaruhi mencapai tujuan pembelajaran”


Jadi, pembelajaran adalah aktivitas belajar dan mengajar antara pendidik dan peserta didik yang bertujuan untuk mencapai tujuan pembelajaran. Pembelajaran bisa dilakukan dimana saja dan kapan saja. Tidak hanya dalam lingkup pendidkan formal saja. 

B. Prinsip Pembelajaran
Prinsip pembelajaran merupakan acuan atau landasan dari proses belajar mengajar yang dilakukan oleh guru dan peserta didik.

            Prinsip-prinsip pembelajaran menurut Sugandi, dkk (2000, hlm. 27) antara lain:
a. Kesiapan Belajar Faktor kesiapan baik fisik maupun psikologis merupakan kondisi awal suatu kegiatan belajar. Kondisi fisik dan psikologis ini biasanya sudah terjadi pada diri siswa sebelum ia masuk kelas. Oleh karena itu, guru tidak dapat terlalu banyak berbuat. Namun, guru diharapkan dapat mengurangi akibat dari kondisi tersebut dengan berbagai upaya pada saat membelajarkan siswa.

b. Perhatian Perhatian adalah pemusatan tenaga psikis tertuju pada suatu obyek. Belajar sebagai suatu aktifitas yang kompleks membutuhkan perhatian dari siswa yang belajar. Oleh karena itu, guru perlu mengetahui barbagai kiat untuk menarik perhatian siswa pada saat proses pembelajaran sedang berlangsung.

c. Motivasi Motif adalah kekuatan yang terdapat dalam diri seseorang yang mendorong orang tersebut melakukan kegiatan tertentu untuk mencapai tujuan. Motivasi adalah motif yang sudah menjadi aktif, saat orang melakukan aktifitas. Motivasi dapat menjadi aktif dan tidak aktif. Jika tidak aktif, maka siswa tidak bersemangat belajar. Dalam hal seperti ini, guru harus dapat memotivasi siswa agar siswa dapat mencapai tujuan belajar dengan baik.

d. Keaktifan Siswa Kegiatan belajar dilakukan oleh siswa sehingga siswa harus aktif. Dengan bantuan guru, siswa harus mampu mencari, menemukan dan menggunakan pengetahuan yang dimilikinya.

e. Mengalami Sendiri Prinsip pengalaman ini sangat penting dalam belajar dan erat kaitannya dengan prinsip keaktifan. Siswa yang belajar dengan melakukan sendiri, akan memberikan hasil belajar yang lebih cepat dan pemahaman yang lebih mendalam.

f. Pengulangan Untuk mempelajari materi sampai pada taraf insight, siswa perlu membaca, berfikir, mengingat, dan latihan. Dengan latihan berarti siswa mengulang-ulang materi yang dipelajari sehingga materi tersebut mudah diingat. Guru dapat mendorong siswa melakukan 25 pengulangan, misalnya dengan memberikan pekerjaan rumah, membuat laporan dan mengadakan ulangan harian.

g. Materi Pelajaran Yang Menantang Keberhasilan belajar sangat dipengaruhi oleh rasa ingin tahu. Dengan sikap seperti ini motivasi anak akan meningkat. Rasa ingin tahu timbul saat guru memberikan pelajaran yang bersifat menantang atau problematis. Dengan pemberian materi yang problematis, akan membuat anak aktif belajar.

h. Balikan Dan Penguatan Balikan atau feedback adalah masukan penting bagi siswa maupun bagi guru. Dengan balikan, siswa dapat mengetahui sejauh mana kemmpuannya dalam suatu hal, dimana letak kekuatan dan kelemahannya. Balikan juga berharga bagi guru untuk menentukan perlakuan selanjutnya dalam pembelajaran. Penguatan atau reinforcement adalah suatu tindakan yang menyenangkan dari guru kepada siswa yang telah berhasil melakukan suatu perbuatan belajar. Dengan penguatan diharapkan siswa mengulangi perbuatan baiknya tersebut.

i. Perbedaan Individual Masing-masing siswa mempunyai karakteristik baik dari segi fisik maupun psikis. Dengan adanya perbedaan ini, tentu minat serta kemampuan belajar mereka tidak sama. Guru harus memperhatikan siswa-siswa tertentu secara individual dan memikirkan model pengajaran yang berbeda bagi anak didik yang berbakat dengan yang kurang berbakat.

Jadi, prinsip-prinsip pembelajaran dapat membantu guru memilih tindakan yang tepat dan untuk mengembangkan peningkatan kualtas belajar siswa.

C. Ciri-Ciri Pembelajaran
            Ciri–ciri dari pembelajaran menurut Sugandi, dkk (2000, hlm. 25) antara lain:
a. Pembelajaran dilakukan secara sadar dan direncanakan secara sistematis;
b. Pembelajaran dapat menumbuhkan perhatian dan motivasi siswa dalam belajar;
c. Pembelajaran dapat menyediakan bahan belajar yang menarik dan menantang bagi siswa; 24
d. Pembelajaran dapat menggunakan alat bantu belajar yang tepat dan menarik;
e. Pembelajaran dapat menciptakan suasana belajar yang aman dan menyenangkan bagi siswa;
f. Pembelajaran dapat membuat siswa siap menerima pelajaran baik secara fisik maupun psikologis

D. Tujuan Pembelajaran
            Menurut Sugandi, dkk (2000, hlm. 25) mengemukakan bahwa: Tujuan pembelajaran adalah membantu siswa pada siswa agar memperoleh berbagai pengalaman dan dengan pengalaman itu tingkah laku yang dimaksud meliputi pengetahuan, keterampilan, dan nilai atau norma yang berfungsi sebagai pengendali sikap dan prilaku siswa. Tujuan pembelajaran menggambarkan kemampuan atau tingkat penguasaan yang diharapkan dicapai oleh siswa setelah mereka mengikuti suatu proses pembelajaran.




DAFTAR PUSTAKA

Achmad Sugandi. 2000. Teori Pembelajaran. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.

 Dimyati dan Mudjiono. 2009. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Hamalik, Oemar. 2005. Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sstem. Jakarta : Bumi Aksara


Rabu, 20 Maret 2019

Hakikat Strategi Pembelajaran




A. Belajar
Menurut Purwanto (2009:38)  Belajar adalah aktivitas mental atau psikis yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengetahuan, keterampilan dan sikap.  Sedangkan menurut Baharuddin (2010:13), Secara etimologis belajar memiliki arti berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu. Definisi ini memiliki pengertian bahwa belajar adalah sebuah kegiatan untuk mencapai kepandaian atau ilmu.

B. Pembelajaran
Menurut Zainal Aqib dan Ali Murtadlo (2016 : 1), Pembelajaran merupakan suatu istilah yang memiliki keterkaitan yang sangat erat dan tidak dapat dipisahkan satu sama lain dalam proses pendidikan.

C. Model Pembelajaran 
Menurut Murtadlo 2011 : 34 (dalam Zainal Aqib dan Murtadlo 2016 : 2), menjelaskan bahwa model pembelajaran disini dapat diartikan sebagai kerangka konseptual yang digunakan sebagai pedoman dalam melakukan pembelajaran.

D. Pendekatan Pembelajaran
Menurut Murtadlo 2011 : 44 (dalam Zainal Aqib dan Murtadlo 2016 : 5), menjelaskan bahwa pendekatan adalah konsep dasar yang mewadahi, menginspirasi, menguatkan, dan melatari metode pembelajaran dengan cakupan teoritis tertentu.

E. Strategi Pembelajaran
Menurut Rohani 2004: 32 (dalam Zainal Aqib dan Murtadlo 2016 : 7), Strategi pembelajaran dapat diartikan sebagai suatu pola umum tindakan pendidik-peserta didik dalam manifestasi aktivitas pengajaran.

F. Metode Pembelajaran
Menurut Sudjana 2005 : 76 (dalam Zainal Aqib dan Murtadlo 2016 : 10), mengemukakan bahwa metode pembelajaran adalah cara yang digunakan pendidik dalam mengadakan hubungan dengan peserta didik pada saat berlangsung pembelajaran

G. Teknik Pembelajaran
Menurut Sudrajat 2008 (dalam Zainal Aqib dan Murtadlo 2016 : 11), mejelaskan bahwa teknik pembelajaran merupakan cara yang dilakukan seseorang dalam mengimplementasikan suatu metode.






DAFTAR PUSTAKA


Baharuddin. 2010. Teori Belajar & Pembelajaran. Yogyakarta : Ar-Ruzz Media.

Purwanto. 2009. Evaluasi Hasil Belajar. Yogykarta : Pustaka Brelajar.

Zainal Aqib dan Ali Murtadlo. 2016. Kumpulan Metode Pembelajaran. Bandung : Sarana Tutorial Nurani Sejahtera.

PEMBELAJARAN EFEKTIF

A.   Perencanaan Pembelajaran yang Efektif             Secara garis besar perencanaan pengajaran mencakup kegiatan merumuskan tujuan, ap...