Dimyati dan Mudjiono (2009, hlm. 7)
mengemukakan bahwa “pembelajaran adalah suatu persiapan yang dipersiapkan oleh
guru guna menarik dan memberi informasi kepada siswa, sehingga dengan persiapan
yang dirancang oleh guru dapat membantu siswa dalam menghadapi tujuan”.
Definisi pembelajaran Oemar Hamalik (2005, hlm. 57) adalah “suatu kombinasi
yang tersusun meliputi unsur-unsur manusiawi, material, fasilitas,
perlengkapan, dan prosedur yang saling mempengaruhi mencapai tujuan
pembelajaran”
Jadi,
pembelajaran adalah aktivitas belajar dan mengajar antara pendidik dan peserta
didik yang bertujuan untuk mencapai tujuan pembelajaran. Pembelajaran bisa
dilakukan dimana saja dan kapan saja. Tidak hanya dalam lingkup pendidkan formal
saja.
B.
Prinsip Pembelajaran
Prinsip pembelajaran merupakan acuan atau landasan dari proses belajar mengajar yang dilakukan oleh guru dan peserta didik.
Prinsip pembelajaran merupakan acuan atau landasan dari proses belajar mengajar yang dilakukan oleh guru dan peserta didik.
Prinsip-prinsip pembelajaran menurut
Sugandi, dkk (2000, hlm. 27) antara lain:
a.
Kesiapan Belajar Faktor kesiapan baik fisik maupun psikologis merupakan kondisi
awal suatu kegiatan belajar. Kondisi fisik dan psikologis ini biasanya sudah
terjadi pada diri siswa sebelum ia masuk kelas. Oleh karena itu, guru tidak
dapat terlalu banyak berbuat. Namun, guru diharapkan dapat mengurangi akibat
dari kondisi tersebut dengan berbagai upaya pada saat membelajarkan siswa.
b.
Perhatian Perhatian adalah pemusatan tenaga psikis tertuju pada suatu obyek.
Belajar sebagai suatu aktifitas yang kompleks membutuhkan perhatian dari siswa
yang belajar. Oleh karena itu, guru perlu mengetahui barbagai kiat untuk
menarik perhatian siswa pada saat proses pembelajaran sedang berlangsung.
c.
Motivasi Motif adalah kekuatan yang terdapat dalam diri seseorang yang
mendorong orang tersebut melakukan kegiatan tertentu untuk mencapai tujuan.
Motivasi adalah motif yang sudah menjadi aktif, saat orang melakukan aktifitas.
Motivasi dapat menjadi aktif dan tidak aktif. Jika tidak aktif, maka siswa
tidak bersemangat belajar. Dalam hal seperti ini, guru harus dapat memotivasi
siswa agar siswa dapat mencapai tujuan belajar dengan baik.
d.
Keaktifan Siswa Kegiatan belajar dilakukan oleh siswa sehingga siswa harus
aktif. Dengan bantuan guru, siswa harus mampu mencari, menemukan dan
menggunakan pengetahuan yang dimilikinya.
e.
Mengalami Sendiri Prinsip pengalaman ini sangat penting dalam belajar dan erat
kaitannya dengan prinsip keaktifan. Siswa yang belajar dengan melakukan
sendiri, akan memberikan hasil belajar yang lebih cepat dan pemahaman yang
lebih mendalam.
f.
Pengulangan Untuk mempelajari materi sampai pada taraf insight, siswa perlu
membaca, berfikir, mengingat, dan latihan. Dengan latihan berarti siswa
mengulang-ulang materi yang dipelajari sehingga materi tersebut mudah diingat.
Guru dapat mendorong siswa melakukan 25 pengulangan, misalnya dengan memberikan
pekerjaan rumah, membuat laporan dan mengadakan ulangan harian.
g.
Materi Pelajaran Yang Menantang Keberhasilan belajar sangat dipengaruhi oleh
rasa ingin tahu. Dengan sikap seperti ini motivasi anak akan meningkat. Rasa
ingin tahu timbul saat guru memberikan pelajaran yang bersifat menantang atau
problematis. Dengan pemberian materi yang problematis, akan membuat anak aktif
belajar.
h.
Balikan Dan Penguatan Balikan atau feedback adalah masukan penting bagi siswa
maupun bagi guru. Dengan balikan, siswa dapat mengetahui sejauh mana
kemmpuannya dalam suatu hal, dimana letak kekuatan dan kelemahannya. Balikan
juga berharga bagi guru untuk menentukan perlakuan selanjutnya dalam
pembelajaran. Penguatan atau reinforcement adalah suatu tindakan yang
menyenangkan dari guru kepada siswa yang telah berhasil melakukan suatu
perbuatan belajar. Dengan penguatan diharapkan siswa mengulangi perbuatan
baiknya tersebut.
i.
Perbedaan Individual Masing-masing siswa mempunyai karakteristik baik dari segi
fisik maupun psikis. Dengan adanya perbedaan ini, tentu minat serta kemampuan
belajar mereka tidak sama. Guru harus memperhatikan siswa-siswa tertentu secara
individual dan memikirkan model pengajaran yang berbeda bagi anak didik yang
berbakat dengan yang kurang berbakat.
Jadi, prinsip-prinsip pembelajaran dapat membantu guru memilih tindakan yang tepat dan untuk mengembangkan peningkatan kualtas belajar siswa.
Jadi, prinsip-prinsip pembelajaran dapat membantu guru memilih tindakan yang tepat dan untuk mengembangkan peningkatan kualtas belajar siswa.
C.
Ciri-Ciri Pembelajaran
Ciri–ciri dari pembelajaran menurut
Sugandi, dkk (2000, hlm. 25) antara lain:
a.
Pembelajaran dilakukan secara sadar dan direncanakan secara sistematis;
b.
Pembelajaran dapat menumbuhkan perhatian dan motivasi siswa dalam belajar;
c.
Pembelajaran dapat menyediakan bahan belajar yang menarik dan menantang bagi
siswa; 24
d.
Pembelajaran dapat menggunakan alat bantu belajar yang tepat dan menarik;
e.
Pembelajaran dapat menciptakan suasana belajar yang aman dan menyenangkan bagi
siswa;
f.
Pembelajaran dapat membuat siswa siap menerima pelajaran baik secara fisik
maupun psikologis
D.
Tujuan Pembelajaran
Menurut Sugandi, dkk (2000, hlm. 25)
mengemukakan bahwa: Tujuan pembelajaran adalah membantu siswa pada siswa agar
memperoleh berbagai pengalaman dan dengan pengalaman itu tingkah laku yang
dimaksud meliputi pengetahuan, keterampilan, dan nilai atau norma yang
berfungsi sebagai pengendali sikap dan prilaku siswa. Tujuan pembelajaran
menggambarkan kemampuan atau tingkat penguasaan yang diharapkan dicapai oleh
siswa setelah mereka mengikuti suatu proses pembelajaran.
Achmad Sugandi. 2000. Teori Pembelajaran. Bandung : PT. Remaja
Rosdakarya.
DAFTAR PUSTAKA
Dimyati dan Mudjiono. 2009. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Hamalik, Oemar. 2005. Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sstem. Jakarta : Bumi Aksara
Jelaskan maksud blikan dan penguatan balikan atau feedback serta contoh nya?
BalasHapusMaksud dai balikan atau penguatan adalah guru memberikan penguatan atau respon kepada siswa yang sudah aktif.
HapusTerima kasih artikelnya sangat bermanfaat !
BalasHapusTerimakasih, semoga bermanfaat
HapusMantap artikelnyaa. Terimakasih artikelnya dapat membantu.!
BalasHapusTerimakasih, semoga bermanfaat
HapusApakah pengulangan itu sma dengan remedial,, dan bagaimana mna cara kita membedakan keduanya?
BalasHapusTidak sama, pengulamgan bersifat langsung, misalkan anak tidak dapat menjawab suatu pertanyaan, kemudian guru langsung membantu siswa untuk menjawab pertanyaan dengan memberikan petunjuk2 yang ada. Sedangkan remedial dilaksanakan secara terjadwal, misalnya siswa yang tidak mencapai skor yang ditentukan, maka siswa itu akan mendapatkan pengulangan pertanyaan.
HapusApakah pengulangan itu sma dengan remedial,, dan bagaimana mna cara kita membedakan keduanya?
BalasHapusTidak, pengulangan bersifat langsung sedangkan remedial bersifat tidak langsung
HapusArtikel yg bagus, jelas dan mudah dimengerti
BalasHapusTerimakasih komentarnya
HapusApa tujuan diadakan tes di awal pembelajran dan bagaimana pembelajran yang demokratis dan kelas yangyefesien itu
BalasHapus