Rabu, 27 Maret 2019

Pembelajaran Di Sekolah Dasar

A. Pengertan Pembelajaran
            Dimyati dan Mudjiono (2009, hlm. 7) mengemukakan bahwa “pembelajaran adalah suatu persiapan yang dipersiapkan oleh guru guna menarik dan memberi informasi kepada siswa, sehingga dengan persiapan yang dirancang oleh guru dapat membantu siswa dalam menghadapi tujuan”. Definisi pembelajaran Oemar Hamalik (2005, hlm. 57) adalah “suatu kombinasi yang tersusun meliputi unsur-unsur manusiawi, material, fasilitas, perlengkapan, dan prosedur yang saling mempengaruhi mencapai tujuan pembelajaran”


Jadi, pembelajaran adalah aktivitas belajar dan mengajar antara pendidik dan peserta didik yang bertujuan untuk mencapai tujuan pembelajaran. Pembelajaran bisa dilakukan dimana saja dan kapan saja. Tidak hanya dalam lingkup pendidkan formal saja. 

B. Prinsip Pembelajaran
Prinsip pembelajaran merupakan acuan atau landasan dari proses belajar mengajar yang dilakukan oleh guru dan peserta didik.

            Prinsip-prinsip pembelajaran menurut Sugandi, dkk (2000, hlm. 27) antara lain:
a. Kesiapan Belajar Faktor kesiapan baik fisik maupun psikologis merupakan kondisi awal suatu kegiatan belajar. Kondisi fisik dan psikologis ini biasanya sudah terjadi pada diri siswa sebelum ia masuk kelas. Oleh karena itu, guru tidak dapat terlalu banyak berbuat. Namun, guru diharapkan dapat mengurangi akibat dari kondisi tersebut dengan berbagai upaya pada saat membelajarkan siswa.

b. Perhatian Perhatian adalah pemusatan tenaga psikis tertuju pada suatu obyek. Belajar sebagai suatu aktifitas yang kompleks membutuhkan perhatian dari siswa yang belajar. Oleh karena itu, guru perlu mengetahui barbagai kiat untuk menarik perhatian siswa pada saat proses pembelajaran sedang berlangsung.

c. Motivasi Motif adalah kekuatan yang terdapat dalam diri seseorang yang mendorong orang tersebut melakukan kegiatan tertentu untuk mencapai tujuan. Motivasi adalah motif yang sudah menjadi aktif, saat orang melakukan aktifitas. Motivasi dapat menjadi aktif dan tidak aktif. Jika tidak aktif, maka siswa tidak bersemangat belajar. Dalam hal seperti ini, guru harus dapat memotivasi siswa agar siswa dapat mencapai tujuan belajar dengan baik.

d. Keaktifan Siswa Kegiatan belajar dilakukan oleh siswa sehingga siswa harus aktif. Dengan bantuan guru, siswa harus mampu mencari, menemukan dan menggunakan pengetahuan yang dimilikinya.

e. Mengalami Sendiri Prinsip pengalaman ini sangat penting dalam belajar dan erat kaitannya dengan prinsip keaktifan. Siswa yang belajar dengan melakukan sendiri, akan memberikan hasil belajar yang lebih cepat dan pemahaman yang lebih mendalam.

f. Pengulangan Untuk mempelajari materi sampai pada taraf insight, siswa perlu membaca, berfikir, mengingat, dan latihan. Dengan latihan berarti siswa mengulang-ulang materi yang dipelajari sehingga materi tersebut mudah diingat. Guru dapat mendorong siswa melakukan 25 pengulangan, misalnya dengan memberikan pekerjaan rumah, membuat laporan dan mengadakan ulangan harian.

g. Materi Pelajaran Yang Menantang Keberhasilan belajar sangat dipengaruhi oleh rasa ingin tahu. Dengan sikap seperti ini motivasi anak akan meningkat. Rasa ingin tahu timbul saat guru memberikan pelajaran yang bersifat menantang atau problematis. Dengan pemberian materi yang problematis, akan membuat anak aktif belajar.

h. Balikan Dan Penguatan Balikan atau feedback adalah masukan penting bagi siswa maupun bagi guru. Dengan balikan, siswa dapat mengetahui sejauh mana kemmpuannya dalam suatu hal, dimana letak kekuatan dan kelemahannya. Balikan juga berharga bagi guru untuk menentukan perlakuan selanjutnya dalam pembelajaran. Penguatan atau reinforcement adalah suatu tindakan yang menyenangkan dari guru kepada siswa yang telah berhasil melakukan suatu perbuatan belajar. Dengan penguatan diharapkan siswa mengulangi perbuatan baiknya tersebut.

i. Perbedaan Individual Masing-masing siswa mempunyai karakteristik baik dari segi fisik maupun psikis. Dengan adanya perbedaan ini, tentu minat serta kemampuan belajar mereka tidak sama. Guru harus memperhatikan siswa-siswa tertentu secara individual dan memikirkan model pengajaran yang berbeda bagi anak didik yang berbakat dengan yang kurang berbakat.

Jadi, prinsip-prinsip pembelajaran dapat membantu guru memilih tindakan yang tepat dan untuk mengembangkan peningkatan kualtas belajar siswa.

C. Ciri-Ciri Pembelajaran
            Ciri–ciri dari pembelajaran menurut Sugandi, dkk (2000, hlm. 25) antara lain:
a. Pembelajaran dilakukan secara sadar dan direncanakan secara sistematis;
b. Pembelajaran dapat menumbuhkan perhatian dan motivasi siswa dalam belajar;
c. Pembelajaran dapat menyediakan bahan belajar yang menarik dan menantang bagi siswa; 24
d. Pembelajaran dapat menggunakan alat bantu belajar yang tepat dan menarik;
e. Pembelajaran dapat menciptakan suasana belajar yang aman dan menyenangkan bagi siswa;
f. Pembelajaran dapat membuat siswa siap menerima pelajaran baik secara fisik maupun psikologis

D. Tujuan Pembelajaran
            Menurut Sugandi, dkk (2000, hlm. 25) mengemukakan bahwa: Tujuan pembelajaran adalah membantu siswa pada siswa agar memperoleh berbagai pengalaman dan dengan pengalaman itu tingkah laku yang dimaksud meliputi pengetahuan, keterampilan, dan nilai atau norma yang berfungsi sebagai pengendali sikap dan prilaku siswa. Tujuan pembelajaran menggambarkan kemampuan atau tingkat penguasaan yang diharapkan dicapai oleh siswa setelah mereka mengikuti suatu proses pembelajaran.




DAFTAR PUSTAKA

Achmad Sugandi. 2000. Teori Pembelajaran. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.

 Dimyati dan Mudjiono. 2009. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Hamalik, Oemar. 2005. Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sstem. Jakarta : Bumi Aksara


13 komentar:

  1. Jelaskan maksud blikan dan penguatan balikan atau feedback serta contoh nya?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Maksud dai balikan atau penguatan adalah guru memberikan penguatan atau respon kepada siswa yang sudah aktif.

      Hapus
  2. Terima kasih artikelnya sangat bermanfaat !

    BalasHapus
  3. Mantap artikelnyaa. Terimakasih artikelnya dapat membantu.!

    BalasHapus
  4. Apakah pengulangan itu sma dengan remedial,, dan bagaimana mna cara kita membedakan keduanya?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Tidak sama, pengulamgan bersifat langsung, misalkan anak tidak dapat menjawab suatu pertanyaan, kemudian guru langsung membantu siswa untuk menjawab pertanyaan dengan memberikan petunjuk2 yang ada. Sedangkan remedial dilaksanakan secara terjadwal, misalnya siswa yang tidak mencapai skor yang ditentukan, maka siswa itu akan mendapatkan pengulangan pertanyaan.

      Hapus
  5. Apakah pengulangan itu sma dengan remedial,, dan bagaimana mna cara kita membedakan keduanya?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Tidak, pengulangan bersifat langsung sedangkan remedial bersifat tidak langsung

      Hapus
  6. Artikel yg bagus, jelas dan mudah dimengerti

    BalasHapus
  7. Apa tujuan diadakan tes di awal pembelajran dan bagaimana pembelajran yang demokratis dan kelas yangyefesien itu

    BalasHapus

PEMBELAJARAN EFEKTIF

A.   Perencanaan Pembelajaran yang Efektif             Secara garis besar perencanaan pengajaran mencakup kegiatan merumuskan tujuan, ap...