Rabu, 22 Mei 2019

PEMBELAJARAN EFEKTIF


A.  Perencanaan Pembelajaran yang Efektif
            Secara garis besar perencanaan pengajaran mencakup kegiatan merumuskan tujuan, apa yang akan dicapai oleh suatu kegiatan pengajaran,cara apa yang dipakai untuk menilai pencapaian tujuan tersebut,materi/bahan apa yang akan disampaikan,bagaimana cara menyampaikannya,serta alat atau media apa yang diperlukan R.Ibrahim 1993:2 ( dalam buku Sri Anitah 2008: 12.5).
           Untuk mempermudah proses belajar-mengajar maka diperlukan perencanaan  pengajaran dapat dikatakan sebagai pengembangan intruksional yang merupakan suatu sistem yang terintegrasi dan terdiri dari beberapa unsur yang saling berintegrasi (Toeti Soekamto1993:9)
          Perencanaan pengajaran dapat dikatakan sebagai pedoman mengajar bagi guru dan pedoman belajar bagi siswa.melalui perencanaan pengajaran dapat diidentifikasi apakah pembelajaran yang dikembangkan /dilaksanakan sudah menerapkan konsep belajar siswa aktif atau mengembangkan pendekatan keterampilan proses,
          Gambaran aktifitas siswa akan terlihat pada rencana kegiatan atau dalam rumusan kegiatan belajar mengajar (KBM) yang terdapat dalam perencanaan pengajaran, kegiatan belajar dan mengajar yang dirumuskan oleh guru harus mengacu pada tujuan pembelajaran.perencanaan pengajaran merupakan acuan yang jelas, operasional, sistematis sebagai acuan guru dan siswa berdasarkan kurikulum yang berlaku.
    Perencanaan pembelajaran dapat diartikan sebagai sesuatu rangkaian yang saling berhubungan dan saling menunjang antara berbagai unsur atau komponen yang ada didalam pembelajaran atau dengan pengertian lain, yaitu suatu proses mengatur, mengkoordinasikan, dan menetapkan unsure-unsur atau komponen-komponen pembelajaran.


B.Komponen Perencanaan Pembelajaran  
    Menurut Ralph W. Tyler(1975) dalam buku Sri Anita ( 2008: 12.6)Mengemukakan bahwa prinsip dasar dalam pengembangan pembelajaran mengikuti empat komponen yang disebutnya sebagai  four-step model. Keempat komponen tersebut dalam bentuk pertanyaan –pertanyaan yang mendasar yang harus dijawab, yaitu:
   Pertama pada hakikatnya merupakan arah dari suatu program berupa tujuan pembelajaran yang istilah dalam kurikulum berbasis kompetensi disebut kompotensi ,Pertanyaan kedua berkenaan dengan isi atau meteri yang harus diberikan untuk mencapai tujuan /kompetensi tersebut.Pertanyaan ketiga berkenaan dengan strategi pelaksanaan, dan pertanyaan keempat berkenaan dengan penilaian yang digunakan untuk mengukur tingkat keberhasilan pembelajaran.
    Setiap komponen memiliki fungsi dalam mencapai tujuan /kompetensi pembelajaran sehingga guru dalam mengembangkan perencanaan pembelajaran perlu disesuaikan dengan kriteria pada setiap komponen tersebut.
C.Prinsip Perencanaan Pembelajaran
      Perencanaan pembelajaran merupakan kurikulum secara mikro yang menggambarkan tujuan/kompetensi , materi isi/pembelajaran, kegiatan belajar, dan alat evaluasi yang digunakan.efektifitas perencanaan pembelajaran tersebut sangat dipengaruhi beberapa prinsip.
  Prinsip-prinsip perencanaan pembelajaran berikut ini:
1.Perencanaan pembelajaran harus berdasarkan kondisi siswa
2.Perencanaan pembelajaran harus berdasarkan kurikulum yang berlaku.
3.Perencanaan pembelajaran harus menghitungkan waktu yang tersedia
4.Perencanaan pembelajaran harus merupakan urutan kegiatan belajar-mengajar yang sistematis
5.Perencanaan pembelajaran  bila perlu lengkapi dengan lembaran kerja/tugas dan atau lembar observasi.
6.Perencanaan pembelajaran harus bersifat fleksibel.
7.Perencanaan pembelajaran harus berdasarkan pada pendekatan sistem yang mengutamakan keterpaduan antara tujuan/kompetensi, materi, kegiatan belajar, dan evaluasi.

D.Prosedur Perencanaan Pembelajaran
   1.Penyusunan Silabus
      Silabus merupakan produk utama dari pengembangan kurikulum sebagai suatu rencana tertulis yang harus memiliki keterkaitan dengan produk pengembangan kurikulum lainnya, yaitu proses pembelajaran. Silabus merupakan kurikulum ideal, sedangkan proses pembelajaran merupakan kurikulum aktual. Silabus meruoakan istilah lain dari Pola Dasar Kegiatan Belajar Mengajar(PDKBM) atau garis garis besar program pembelajaran(GBPP). Dalam silabus tersebut memuat komponen komponen minimal dari kurikulum secara tertulis.
 Prinsip-prinsip sebagai berikut:
a.Ilmiah, dalam arti bahwa penetapan silabus harus memenuhi kebenaran ilmiah dan teruji kesahihannya jika memungkinkan perlu melibatkan ahli mata pelajaran
b. Menperhatikan perkembangan dan kebutuhan siswa dalam penetapan cakupan, kedalam, tingkat kesukaran dan urutan penyajian isi atau materi dalam silabus
c.Sistematis, dalam arti bahawa komponen-komponen yang terdapat dalam silabus merupakan satu kesatuan yang saling berhubungan satu sama lain untuk mencapai kompetensi dasar yang ditetapkan.
D,Konsisten, misalnya antara kompetensi yang diharapkan dicapai dengan penetapan pengalaman belajar harus dilakukan siswa
E,Adekuat, dalam arti bahwa cakupan atau ruang lingkup materi yang dipelajari siswa cukup memadai untuk menunjang tercapainya penguasaan suatu kompetensi.
            Pada intinya, silabus merupakan penjabaran lebih lanjut dari standar kompetensi mata pelajaran dan kompetensi dasar yang ingin dicapai, serta pokok-pokok materi yang perlu dipelajari siswa.format silabus sebaiknya disusun dalam bentuk matriks dan memuat tentang identitas mata pelajaran, standar kompetensi pelajaran, kompetensi dasar, dam indicator yang akan dicapai, materi pokok, strategi atau langkah-langkah pembelajaran yang akan dilakukan, alokasi waktu yang dibutuhkan,dan sumber bahan pustaka yang dijadikan rujukan.
2.Penyusunan Rencana/Satuan Pembelajaran
            Rencana pembelajaran adalah satuan atau unit program pembelajaran terkecil untuk jangka waktu mingguan atau harian yang berisi rencana penyampaian suatu pokok atau satuan bahasan tertentu dalm satu mata pelajaran. Isi dan alokasi waktu untuk setiap rencana pembelajaran tergantung kepada luas dan sempitnya pokok atau satuan bahasan yang dicakupnya.
Komponen-komponen rencana atau satuan pembelajaran ini lebih terperinci dan lebih spesifik dibandingkan dengan komponen dalam silabus. Bentuk rencana pembelajaran yang dikembangkan pada berbagai daerah atau sekolah mungkun berbeda- beda, tetapi isi dan prinsipnya harus sama. Unsure-unsur pokok yang terkandung dalam rencana atau satuan pembelajaran meliputi berikut ini:
1.      Identitas mata pelajaran (mata pelajaran , kelas, semester, waktu jam pertemuan yang dialokasikan).
2.      Kompetensi dasar dan indicator-indikator yang hendak dicapai.
3.      Materi pokok beserta uraiannya yang perlu dipelajari siswa dalam rangka mencapai kompetensi dasar dan indicator
4.      Strategi pembelajaran (kegiatan pembelajaran secara konkrit yang harus dilakukan sisiwa dalam berinteraksi dengan materi pembelajaran dan sumber belajar untuk menguasai kompetensi dasar dan indicator).
5.      Alat dan media yang digunakan untuk memperlancar pencapaian kompetensi dasar serta sumber bahan yang digunakan dalam kegiatan pembelajaransesuai dengan kompetensi dasar yang harus dikuasai.
6.      Penilaian dan penindak lanjut( prosedur dan instrument yang akan digunakan untuk menilai pencapaian belajar siswa serta tindak lanjut hasil penilaian).
B. Pengertian  Pembelajaran Efektif
            Hakikat Pembelajaran Efektif
            Perencanaan pembelajaran berkenaan dengan keputusan yang diambil guru dalam mengorganisasikan, mengimplementasikan, dan mengevaluasikan hasil pembelajaran (Burden & Byrd, 1999 dalam buku Sri Anitah 2008: 12.19). perencanaan merupakan tugas yang sangat penting dilakukan guru ketika guru membuat keputusan perencanaan perlu mempertimbangkan seseorang melakukan apa dan urutan-urutan peristiwa belajar apa yang akan terjadi, dimana peristiwa belajar itu berlangsung, jumlah waktu yang digunakan , dan susmber-sumber serta bahan –bahan yang dimanfaatkan. Menurut Moore D.Kenneth(1998) dalam buku Mohamad Syarif Sumantri, (2016: 1) yang menjelaskan bahwa efektifitas adalah suatu ukuran yang menyatakan seberapa jauh target ( kuantitas,kualitas dan waktu) telah tercapai,atau makin besar presentase target yang dicapai,makin tinggi dari efektifitasnya.menurut Munandir (1997) Efektifitas adalah seberapa besar tingkat kelekatan tujuan pembelajaran yang tercapai yang dicapai dengan tujuan pembelajaran yang diharapkan dari sejumlah input.
            Dari pengertian evektifitas tersebut dapat disimpulkan bahwa efektifitas adalah suatu ukuran yang menyatakn seberapa jauh target (kuantitas, kualitas dan waktu) yang telah dicapai oleh manajemen, yang mana target tersebut sudah ditentukan terlebih dahuku. Hal ini dapat dipadankan dalam pembelajaran seberapa jauh tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan dapat dicapai sesuai dengan capaian kualitas, kuantitas, dan waktu.
            Faktor-faktor yang berkaitan dengan kegiatan pembelajaran
a.       Isi pelajaran
Isi pelajaran berkaitan dengan pengetahuan, keterampilan, aturan, konsep atau proses kreatif yang akan dipelajari pelajar.
b.      Bahan
Bahan pelajaran berwujud tulisan, bentuk fisik atau stimuli visual, yng digunakan dalam pembelajaran. Buku teks, film, computer, transparan, video tipe, merupakan beberapa bahan yang digunakan guru
c.       Strategi pembelajaran
Pemilihan berbagai strategi pembelajaran yang digunakan untuk mengajarkan isi pembelajaran merupakan perencanaan sentral guru.
d.      Perilaku guru
Guru melakukan sejumlah kegiatan selama proses pembelajaran berlangsung dan membantu pelajar dalam kegiatan –kegiatan mengajar.
e.       Menstrukturkan pelajaran
Menyusun pelajaran berkaiatan dengan kegiatan yang terjadi pada stu saat tertentu selama penyajian pelajaran dan guru perlu merencanakan struktur pelajaran.
f.       Lingkungan belajar
Ketika kegiatan-kegiatan belajar direncanakan, pertimbangkan jenis lingkungan belajar yang ingin diciptakan. Banyak faktor yang perlu diperhatikan dalam sistem pengelolaan kelas.
g.      Pebelajar
Ketika merencanakan pkegiatan pembelajaran, dipertimbangkan karakteristik pebelajar tertentu yang ada dikelas. Perlu dipertimbangkan pula motivasi pebelajar, kebutuhan akademik, kebutuhan fisik dan psikologis.
h.      Durasi pembelajaran
Guru perlu menjadi manager waktu untuk menjamin bahwa pebelajar mempunyai kesempatan untuk mencapai tujuan pembelajaran selama kurun waktu tertentu
i.        Lokasi pembelajaran
Ketika merancang kegiatan pembelajaran, rencanakan ditempat mana pembelajaran itu akan terjadi. Lokasi suatu kegiatan berubah berdasarkan kebutuhan.
     C.  Karakteristik Guru
            Keputusan perencanaan guru tentang kegiatan-kegiatan pembelajaran dipengaruhi oleh karakteristik guru itu sendiri ( Neely dan Hansford, 1985 dalam buku Sri Anitah  2008 : 12.21)
1.      Banyaknya pengalaman mengajar guru akan mempengaruhi keputusan perencanaan
2.      Filosofi beljar mengajar akan mempengaruhi keputusan tentang perencanaan guru
3.      Pengetahuan guru tentang isi pelajaran, juga mempengaruhi keputusan tentang perencanaan guru
4.      Gaya guru dalam mengorganisasikan pembelajaran akan mempengaruhi keputusan tentang perencanaan guru
5.      Harapan –harapan menata kelas, baik untuk pebelajar, belajar, maupun pelaksanaan pembelajaran oleh guru itu sendiri.
6.      Perasaan aman dan kontrol pembelajaran memainkan peranan dalam proses perencanaan
D. guru yang efektif
            Menurut Rosanshine 1989 ( dalam buku Sri Anitah 2008: 12.22) mengidentifikasi enam hal tentang guru yang efektif sebagai berikut:
1.      Melakukan reviu harian
Untuk menentukan apakah pebelajar telah memperoleh pengetahuan dan keterampilan prasarat yang diperlukan. Guru yang efektif memulai pembelajaran dengan mereviu materi yang lalu dan mereviu  pengetahuan awal yang relevan dengan pembelajaran hari ini.
2.      Menyiapkan materi baru
Untuk memulai pembelajaran, guru yang efektif berusaha menarik perhatian pebelajar dengan menerangkan tujuan pebelajar yang ingin dicapai selama pembelajaran.
3.      Melakukan praktik terbimbing
Praktik terbimbing merupakan membimbing praktik keterampilan awal pebelajar dan menyediakan penguatan yang perlu untuk kemajuan belajar baru, dari ingatan jangka pendek ke ingatan jangka panjang.
4.      Menyediakan balikan dan koreksi
Proses balikan dapat berupa memberikan penjelasan tambahan yang kadang-kadang diperlukan apabila pelajar benar, tetapi apabila pelajar berbuat kesalahan yang tepat adalah menyederhanakan pertanyaan dan kemudian menuntun.
5.      Melaksanakan praktik  mandiri
Praktik mandiri membutuhkan reviu dan penguatan yang diperlukan agar keterampilan tertentu menjadi bagus. Praktik mandiri berbeda dengan praktik terbimbing yaitu, isyarat-isyrat yang diberikan oleh guru selam praktik terbimbing dihilangkan.
6.      Reviu mingguan dan bulanan
Guru dianjurkan untuk meriviu pekerjaan seminggu yang lalu setiap hari sabtu dan pekerjaan sebulan yang lalu setiap sabtu keempat.

DAFTAR PUSTAKA

Mohammad Syarif, Sumantri. 2016. Strategi Pembelajaran: Teori Dan Pratik Di Tingkat Pendidikan Dasar. Jakarta.: Raja Wali Pres.
Anitah, Sri dkk. 2008. Starategi Pembelajaran di SD. Jakarta : Universitas Terbuka.

DISIPLIN KELAS


Disiplin kelas
            Secara umum disiplin kelas berarti ketaatan terhadap aturan, baik aturan untuk umum maupun kelompok tertentu, dan bahkan aturan yang kita buat untuk diri kita sendiri. Pengertian disiplin kelas telah banyak diungkapkan oleh para pakar diantaranya , menurut Turney & Cairns 1980 (dalam buku Sri Anitah 2008 : 11.6) defenisi disiplin kelas diantaranya yang Pertama, Disiplin diartikan tingkat keteraturan yang terdapat pada satu kelompok. Kedua, disiplin kelas diartikan sebagai teknik yang digunakan oleh guru untuk membangun atau memelihara keteraturan didalam kelas.
            Tanpa diajarkan atau dipelajari, disiplin tidak akan tumbuh dan berkembang karena disiplin bukan merupakan faktor bawaan, tetapi sesuatu yang harus dipelajari dan dihayati (Winzer, 1992 dalam buku sri anitah 2008). Dengan demikian guru tidak cukup mengajarkan materi bidang studi, tetapi juga harus mengajarkan cara untuk mengendalikan diri dan mematuhi aturan.sebagaimana diterangkan oleh Danielson 1996 belajar tidak mungkin terjadi jika perilaku siswa tidak terkendali atau tidak terkontrol  Keberhasilan dan kegagalan sekolah tergantung dari tingkat ketercapaian dalam menerapkan disiplin yang sempurna.
Faktor yang mempengaruhi disiplin kelas
1.      Faktor Fisik
Disiplin kelas dilandasi oleh adanya interaksi guru-siswa dalam konteks ( hubungan) kelas maka faktor fisik juga mempengaruhi disiplin kelas juga mencakup guru, siswa, dan ruang kelas. Kondisi fisik guru, antara lain tampak dalam penampilannya, guru yang penampilannya rapi, sehat, dan tampak bersemangat akan lebih mudah mengatur siswanya daripada guru yang tampak lesu. Kondisi fisik siswa yang prima, tampak pada penampilannya sera panca indra yang sehat akan mempengaruhi ketaatan siswa pada aturan. Kondisi ruangan kelas yang mencakup keamanan dan susunan peralatan, serta cara penggunaan alat-alat pelajaran juga mempengaruhi tingkat kedisiplinan siswa.

2.      Faktor Sosial
Kelas merupakan masyarakat kecil tempat para siswa dan guru bergaul atau bersosialisai. Hubungan antara guru-siswa dan tentunya siswa dengan siswa terjadi didalam kelas. Kualitas interaksi social ini, yaitu kualitas hubungan guru – siswa –siswa juga dapat mempengaruhi disiplin kelas. Disamping interaksi social guru-siswa-siswa, latar belakang lingkungan dan orang yang berada disekitar siswa juga mempengaruhi tingkat kedisiplinan siswa tersebut.

3.      Faktor Psikologis
Faktor psikologis atau kejiwaan juga dianggap sangat berpengaruh pada tingkat kedisiplinan siswa. Faktor psikologis mencakup perasaan seperti( sedih, senang, marah, bosan, dll) dan kebutuhan seperti( keinginan untuk dihargai, diakui, dan disayang). Siswa yang merasa sedih, marah, atau bosan, mungkin akan berbeda tingkat kepatuhannya dibandingkan dengan mereka yang sedang gembira.


DAFTAR PUTAKA
Anitah,Sri, dkk. 2008. Strategi Pembelajaran Di SD.Jakarta: UT

Rabu, 15 Mei 2019

PENGELOLAAN KELAS DAN PENATAAN LINGKUNGAN KELAS


A. Hakikat Pengelolaan Kelas
1.      Pengertian Pengelolaan Kelas
            Menurut Djamarah dan Aswan (dalam Saifuddin) pengelolaan kelas terdiri dari dua kata, yaitu pengelolaan dan kelas. Pengelolaan itu sendiri akar katanya adalah kelola, ditambah awlan “pe”, dan akhiran “an”. Istilah lain dari pengelolaan adalah manajemen. Manajemen adalah kata yang aslinya dari bahasa inggris, yaitu management, yang berarti ketatalaksanaan, tata pimpinan, pengelolaan. Adapun menurut Arikunto (dalam Saifuddin) manajemen atau pengelolaan dalam pengertian umum adalah pengadministrasian, pengaturan atau penataan suatu kegiatan.

2.      Tujuan Pengelolaan Kelas
            Tujuan dari pengeolaan kelas pada hakikatnya telah terkandung dalam tujuan pendidikan. Secara umum tujuan pengelolaan kelas adalah penyediaan fasilitas bagi bermacam-macam kegiatan belajar siswa dalam lingkungan sosial, emosional, dan intelektual dalam kelas. Fasiitas yang disediakan itu memungkinkan siswa belajar dan bekerja untuk terciptanya suasana sosial yang memerikan kepuasan, suasana disiplin, perkembangan intelektual, emosional dan sikap serta apreisasi pada siswa.
            Sedangkan menurut Arikunto (dalam Cucun Sunaengsih) tujuan manajaemen kelas adalah agar setiap anak dikelas dapat bekerja dengan tertib sehingga segera tercapai tujuan manajemen kelas.

3.      Prinsip-Prinsip Pengelolaan Kelas
a)      Hangat dan Antusias
b)      Tantangan
c)      Bervariasi
d)     Keluwesan
e)      Penekanan Pada Hal-Hal Positif
f)       Penanaman Disiplin Diri

B. Penataan Lingkungan Kelas
            Penataan lingkungan kelas adalah istilah yang digunakan oleh guru untuk mendeskripsikan proses yang memastikan bahwa pembelajaran dikelas berjalan lancar (dalam Harjali). Penataan lingkungan kelas perlu memperhatikan 4 hal berikut :

  1. Mobilitas, memudahkan peserta didik untuk bergerak dari satu pojok ke pojok lain
  2. Aksesibilitas, memudahkan peserta didik mengakses sumber dan alat bantu belajar
  3. Interaksi, memudahkan peserta didik untuk berinteraksi dengan sesama teman atau pendidiknya
  4. Variasi Kegiatan, memudahkan peserta didik melakukan berbagai kegiatan yang beragam, missal berdiskusi, melakukan percobaan, dan presentasi.






DAFTAR PUSTAKA

Cucun Sunaengsih. 2017. Pengelolaan Pendidikan. Sumedang : UPI Sumedang Press.

Ibadulah Manawi, Ani Kradawati. 2017. Pembelajaran Tematik : Konsep dan Aplikasi.
            Magetan : Media Grafik.

Harjali. 2009. Penataan Lingkungan Belajar. Malang : CV. Seribu Bintang.

Saifuddin. 2018. Pengelolaan Pembelajaran Teoritis dan Praktis. Yogyakarta : CV Budi Utama.

KEGIATAN REMEDI DAN PENGAYAAN


A. Kegiatan Remedial
1.      Pengertian Remedial
            Kegiatan remedial menurut Random House Webster Dictionary (dalam Rahmah Johar), adalah intended to prove poor skill in specified field. Maksudnya, remedial merupakan kegiatan yang dilaksanakan untuk memperbaiki keterampilan yang kurang baik dalam suatu bidang tertentu. Remedial diartikan sebagai pengobatan, penawaran, serta penyembuhan yang berhubungan dengan perbaikan (Plus A. dan Dahlan al-Bahry dalam Trianto Ibnu Badar at-Taubany). Adapun menurut Prayitno (dalam Trianto Ibnu Badar at-Taubany) remedial merupakan suatu benuk bantuan yang diberikan kepada seseorang atau sekelompok siswa yang menghadapi masalah belajar dengan maksud untuk memperbaiki kesalahan-kesalahan dalam proses dan hasil belajar mereka.

2.      Bentuk-Bentuk Kegiatan Remedial
a)      Mengajarkan kembali yaitu perbaikan dilaksanakan dengan jalan mengajarkan kembali bahan yang sama kepada siswa yang memerlukan bantuan
b)      Bimbingan individu atau kelompok kecil
c)      Menyuruh siswa mempelajari bahan yang sama dari buku-buku pelajaran
d)     Memberikan pekerjaan rumah
e)      Menggunakan alat bantu audio-visual yang lebih banyak
f)       Bimbingan yang dilakukan oleh wali kelas, guru bidang studi, atau guru pembimbing. Bahkan siswa yang berkemampuan tinggi dapat memberikan bimbingan kepada kawannya yang berkemampuan rendah, melalui kegiatan yang disebut tutor sebaya.

3.      Pelaksanaan Kegiatan Remedial
a)      Analisis hasil diagnosis, untuk mengetahui siswa yang memerlukan bantuan. Kriteria yang digunakan ditentukan oleh guru, misalnya siswa yang dianggap mengalami kesulitan adalah siswa yang pencapaian hasil belajarnyakurang dari 80%
b)      Menemukan penyebab kesulitan, karena gejala kesulitan yang sama yang ditunjukkan oleh siswa dapat ditimbulkan oleh sebab yang berbeda
c)      Menyusun rencana kegiatan remedial.

B. Kegiatan Pengayaan
1.      Pengertian Pengayaan
            Pengayaan adalah kegiatan yang diberikan kepada siswa kelompok cepat agar mereka dapat mengembangkan potensinya secara optimal dengan memanfaatkan sisa waktu yang dimilikinya.

2.      Bentuk-Bentuk Pengayaan
a)      Memberikan bacaan tambahan atau berdiskusi yang bertujuan memperluas wawasan bagi kompetensi dasar tertentu
b)      Memberikan tugas untuk melakukan analisis gambar, model, grafik, bacaan, atau paragraf
c)      Memberikan soal-soal latihan tambahan yang bersifat pengayaan
d)     Membantu guru membimbing teman-temannya yang belum mencapai ketuntasan (tutor sebaya)
e)      Memberikan permainan, masalah, atau kompetisi antar siswa





DAFTAR PUSTAKA

Rahmah Johar, Latifah Hanum. 2016. Strategi Belajar Mengajar. Yogyakarta : CV Budi Utama.

Trianto Ibnu Badar at-Taubany. 2017. Desain Pengembangan Kurikulum 2013 di Madrasah.
            Depok : PT Kharisma Putra Utama.

Rabu, 01 Mei 2019

KETERAMPILAN DASAR MENGAJAR GURU (2)


1. Keterampilan Membuka dan Menutup Pelajaran
            Membuka pelajaran merupakan suatu kegiatan yang dilakukan guru untuk menciptakan kesiapan mental dan menarik perhatian peserta didik secara optimal, agar mereka memusatkan diri sepenuhnya pada pelajaran yang akan disajikan. Menutup pembelajaran pada setiap akhir pembelajaran. Dalam perencanaan waktu pembelajaran, seorang guru harus menyiapkan waktu khusus. Waktu khusus ini dihitung mulai pengambilan kesimpulan materi belajar/ringkasan akhir/post test.
            Agar kegiatan membuka dan menutup pelajaran dapat dilakukan secara efektif dan berhasil guna perlu diperhatikan komponen-komponen yang terkait didalamnya, meliputi :
a)      Menarik minat peserta didik
b)      Membangkitkan motivasi
c)      Memberi acuan
d)     Membuat kaitan

2. Keterampilan Membimbing Diskusi Kelompok Kecil
            Diskusi kelompok kecil merupakan salah satu bentuk kegiatan pembelajaran yang sering digunakan. Diskusi kelompok kecil memiliki karakteristik, yaitu :
a)      Melibatkan sekitar tiga sampai lima orang peserta dalam setiap kelompok.
b)      Berlangsung secara informal. Sehingga setiap anggota dapat berkomunikasi langsung dengan anggota lain.
c)      Memiliki tujuan yang dicapai dengan kerjasama antar anggota kelompok.
d)     Berlangsung secara sistematis.
            Beberapa hal yang perlu disiapkan guru, agar diskusi kelompok kecil dapat digunakan secara efektifdalam pembelajaranadalah :
a)      Topik yang sesuai.
b)      Pembentukan kelompok secara tepat.
c)      Pengaturan tempat duduk yang memungkinkan semua peserta didik dapat berpartisipasi secara aktif.

3. Keterampilan Mengelola Kelas
            Pengelolaan kelas merupakan keterampilan guru untuk menciptakan pembelajaran yang kondusif, dan mengendalikannya jika terjadi gangguan dalam pembelajaran. Beberapa prinsip yang harus diperhatikan dalam pengelolaan kelas adalah :
a)      Kehangatan dan keantusiasan
b)      Tantangan
c)      Bervariasi
d)     Luwes
e)      Penekanan pada hal-hal positif
f)       Penanaman disiplin diri

4. Keterampilan Mengajar Kelompok Kecil dan Perorangan
            Pelajaran kelompok kecil dan perorangan merupakan suatu bentuk pembelajaran yang memungkinkan guru memberikan perhatian terhadap setiap peserta didik, dan menjadi hubungan yang lebih akrab antara guru dengan peserta didik maupun antara peserta didik dengan peserta didik. keterampilan mengajar kelompok kecil dan perorangan dapat dilakukan dengan :
a)      Mengembangkan keterampilan dalam pengorganisasian, dengan memberikan motivasi dan membuat variasi dalam pemberian tugas
b)      Membimbing dan memudahkan belajar, yang mencakup penguatan, proses awal, dan interaksi pembelajaran
c)      Perencanaan penggunaan ruangan
d)     Pemberian tugas yang jelas, menantang dan menarik.





DAFTAR PUSTAKA

Izzan, Ahmad., dkk. Membangun Guru Berkarakter. Bandung : Perpustakaan Nasional Katalog Dalam Terbitan ( KDT).

P. Ratu Ile Tokan. 2016. Sumber Kecerdasan Manusia (Human Quotient Resource). Jakarta : PT.             Grasindo, Anggota IKAPI.


PEMBELAJARAN EFEKTIF

A.   Perencanaan Pembelajaran yang Efektif             Secara garis besar perencanaan pengajaran mencakup kegiatan merumuskan tujuan, ap...